Hemat Pintar Keluarga Muslim

Hemat Pintar Keluarga Muslim

Sahabat Muslimah,
Semoga setiap langkahmu hari ini diliputi rahmat dan keberkahan Allah. Pernah nggak, sih, kamu merasa penghasilan atau pendapatan  yang diterima—apalagi kalau setara UMR—terasa cepat sekali habis? Tenang, kamu nggak sendirian. Kabar baiknya, keberkahan rezeki bukan diukur dari jumlahnya, tapi dari cara kita mengelola, mensyukuri, dan memanfaatkannya dengan bijak.

InsyaAllah, dengan strategi hemat yang tepat dan sesuai nilai Islam, penghasilan atau gaji UMR pun bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, bahkan menyisakan untuk tabungan dan sedekah. Yuk, kita bahas cara mengatur keuangan keluarga berpenghasilan UMR agar tetap tenang, tercukupi, dan penuh keberkahan.

Foto by: pixbay


Dalil Qur’ani tentang Kehidupan Hemat

  1. Hindari Pemborosan

    Surat Al-Isra Ayat 26
    وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
    Artinya: “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.”

    Pemboros adalah Saudara Setan
    Surat Al-Isra Ayat 27
    إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا

    Artinya: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”

  2. Infak yang Seimbang
    Surat Al-Furqan Ayat 67
    وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا۟ لَمْ يُسْرِفُوا۟ وَلَمْ يَقْتُرُوا۟ وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا

    Artinya: “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”

    Hemat Bukan Membawa Kekikiran

     

    Surat Al-Isra Ayat 29
    وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ ٱلْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَّحْسُورًا
    Artinya: “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.”

    📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

    Dan janganlah engkau menahan tanganmu dari berinfak di jalan kebaiakan, sebagai tindakan menyempitkan dirimu, keluargamu dan orang-orang yang membutuhkan, dan janganlah pula berlebihan dalam berinfak, hingga engkau memberikan apa yang melebihi kemampuanmu, akibatnya engkau duduk dalam keadaan tercela, orang-orang mencaci dan mencelamu, lagi menyesal atas sikap mubadzirmu dan habisnya hartamu.

  3. Sedekah yang Dilipatgandakan
    Surat Al-Baqarah Ayat 261
    مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
    Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

1. Awali dengan Perencanaan & Tawakkal

Islam mengajarkan kita untuk merencanakan sebelum berserah. Seperti sabda Nabi ﷺ:

مَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ

Barangsiapa yang mencari ridho Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan cukupkan dia dari beban manusia. Barangsiapa yang mencari ridho manusia namun Allah itu murka, maka Allah akan biarkan dia bergantung pada manusia.” (HR. Tirmidzi no. 2414 dan Ibnu Hibban no. 276. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Langkah Praktisnya:
Buat anggaran bulanan sederhana—pemasukan dicatat, pengeluaran diprioritaskan. Sisihkan sedikit untuk tabungan darurat dan kebutuhan penting seperti pendidikan atau kesehatan.


2. Hidup Sederhana & Utamakan Kebutuhan Primer

Rasulullah ﷺ memperingatkan kita untuk hidup sederhana, seperti sabdanya:
Dari Ibnu Umar radhiallohu ‘anhuma beliau berkata: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir.” Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati.” (HR. Bukhori)

Tips Praktis:
Utamakan kebutuhan pokok—makan, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan—dan tahan godaan membeli barang yang sekadar ingin, bukan perlu. QS Al-Isra: 27 menyebut mereka yang boros adalah saudara syaitan.


3. Menabung & Hindari Utang yang Tidak Perlu

Islam menganjurkan kita menabung untuk masa depan—bukan menimbun secara berlebihan, tapi menyisihkan.
Pun, kita dianjurkan menjauhi riba dan utang yang memberatkan. Rasul ﷺ pernah berdoa agar dijauhkan dari utang.

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak

Artinya: Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.

(HR. Tirmidzi no. 3563, hasan kata Syaikh Al Albani) di sini

Praktik Nyata:
Setelah menerima gaji, sisihkan 5-10% untuk tabungan wajib. Hindari utang kecuali benar urgent—jika terpaksa, pilih pembiayaan syariah tanpa bunga.

Baca juga Sehat Bahagia ala Muslimah


4. Alokasikan untuk Bersedekah dan Zakat

Memberi bukan hanya membuat hati tenang, tapi membuka berkah rezeki. Allah menegaskan bahwa zakat membersihkan harta, dan sedekah dilipatgandakan oleh-Nya.

Caranya:
Mulai dari yang kecil—misal sedekah Rp 5.000 setiap pekan. Insya Allah, keberkahan akan terasa dalam rumah tanggamu.


5. Komunikasi & Keterbukaan dalam Keluarga

Krisis keuangan bisa menyebabkan ketegangan, tapi komunikasi yang hangat dan terbuka bisa meredamnya. Penelitian menunjukkan bahwa keluarga sakinah—yang sejahtera lahir batin—terlahir dari pengelolaan keuangan yang terbuka dan sinergis.

Langkah Awal:
Luangkan waktu sebulan sekali untuk mengevaluasi anggaran bersama pasangan—apa yang berhasil, apa yang belum, dan apa prioritas ke depannya.

Tabel Strategi Hemat dalam Rangka Islam

Strategi Penjelasan Praktis
Anggaran Sederhana & Tawakkal Catat pemasukan-pekerluan bulanan; pasrahkan hasil terbaik kepada Allah.
Utamakan Kebutuhan Pokok Fokus pada pangan, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan—hindari keinginan impulsif.
Sisihkan untuk Tabungan & Dana Darurat Mulai dari 5-10% gaji, agar punya cadangan saat kebutuhan mendesak.
Hemat Tapi Tidak Kikir Iringi sikap hemat dengan infak seimbang: tidak boros, tidak pelit.
Sedekah & Zakat Rutin Bentuknya bisa kecil—misal Rp5.000/minggu; berbagi yang sedikit tapi istiqamah.
Komunikasi Keluarga Hangat Evaluasi anggaran bersama pasangan; diskusikan rencana dan prioritas dengan lembut.

Penutup

Sahabat, keuangan keluarga bukan sekadar angka—ia mencerminkan iman dan tanggung jawab kita terhadap keluarga. Dengan merencanakan, menabung, bersedekah, dan tetap sederhana, Insya Allah kita bukan hanya cerdas secara material, tapi juga diberkahi Allah, hidup sakinah, mawaddah, warahmah.

“Ya Allah, jadikan kami keluarga yang diberi cukup, dan dijauhkan dari pemberian yang berlebihan.” Aamiin.

Bogor, 12 agustus 2025

Ummu Harits

Daftar Pustaka

Al-Qur’anul Karim.

Tafsirweb. (n.d.-a). Surat Al-Isra ayat 26. Diakses 12 Agustus 2025, dari https://tafsirweb.com/4630-surat-al-isra-ayat-26.html

Tafsirweb. (n.d.-b). Surat Al-Isra ayat 29. Diakses 12 Agustus 2025, dari https://tafsirweb.com/4633-surat-al-isra-ayat-29.html

Rumaysho. (2013, 12 Februari). Tawakkal pada Allah yang memberi kecukupan. Diakses 12 Agustus 2025, dari https://rumaysho.com/3338-tawakkal-pada-allah-yang-memberi-kecukupan.html

Prudential Syariah. (n.d.). Manajemen keuangan dalam Islam. Diakses 12 Agustus 2025, dari https://www.prudentialsyariah.co.id/id/pulse/article/manajemen-keuangan-dalam-islam

Qazwa. (2021, 16 September). Prinsip keuangan keluarga dalam Islam: Cara menabung & mengelola harta. Diakses 12 Agustus 2025, dari https://blog.qazwa.id/financial/prinsip-keuangan-keluarga-dalam-islam-cara-menabung-mengelola-harta/

Jurnal IAI Sambas. (n.d.). Kumpulan artikel manajemen keuangan keluarga dalam perspektif Islam. Diakses 12 Agustus 2025, dari https://journal.iaisambas.ac.id/